loading...
loading...

Friday, August 30, 2019

Brotli: Algoritma Kompresi Google Untuk Mempercepat Website

 Sekarang Anda pasti sudah tahu bahwa kecepatan website adalah salah satu hal yang berpengaruh untuk user experience dan SEO. Website yang cepat bisa membantu meningkatkan engagement. Tidak hanya mengoptimasi waktu loading website Anda juga dapat membantu meningkatkan user experience, conversion rate, dan tentunya sales revenue.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Salah satu cara yang paling efektif adalah meminize ukuran website Anda. Semakin kecil ukuran data yang harus di download ke browser Anda, semakin cepat website Anda akan dimuat. Untuk melakukan ini, selain mengoptimasi ukuran dari CSS dan JavaScript Anda, Anda juga membutuhkan algoritma kompresi superior untuk mengurangi ukuran sebuah file di website Anda.
Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, Dewaweb sudah menggunakan LiteSpeed Cache untuk membantu website Anda agar bekerja dengan cepat. Salah satu teknologi yang akan Anda dapatkan adalah Brotli. Apa itu?
Mungkin Anda pernah mendengar nama gzip. Gzip adalah salah satu algoritma kompresi yang paling banyak digunakan di dunia. Tetapi, saat ini sudah ada algoritma kompresi lain yang mulai menjadi popular yaitu Brotli.
Mungkin dari Anda ada yang kurang familiar dengan Brotli. Nah, di artikel kali ini kami akan membahas tentang semua tentang Brotli. Jadi kalau kalian ingin tahu, keep on reading!

Apa itu Brotli?

Brotli adalah sebuah algoritma kompresi data open source yang dikembangkan oleh dua engineer Google. Algoritma ini pertama kali dirilis di tahun 2015. Brotli sendiri dirancang untuk melakukan text compression. Brotli sendiri dapat mengecilkan ukuran file sekitar 20%-30% lebih kecil dari gzip. Kecepatan encodingnya memang lebih lambat dari gzip (tergantung dengan pengaturan kualitas), tetapi kecepatan decodingnya bisa dibilang setara dengan gzip.
Sampai saat ini, ada beberapa browser yang juga mendukung Brotli:
  • Chrome mendukung brotli sejak versi 49.
  • Microsoft Edge akan mulai mendukung brotli sejak versi 15.
  • Firefox sudah mengimplementasikan brotli sejak versi 44.
  • Opera sudah mendukung brotli sejak versi 36.

Cara Kerja Brotli

Bagi Anda yang penasaran bagaimana sebenarnya cara Brotli bekerja, berikut ini adalah penjelasan singkat dari langkah kerja Brotli:
  1. Seorang user mengakses website atau aplikasi web yang berjalan di sebuah server yang mendukung brotli
  2. Browser akan memberi notifikasi kepada server tentang konten apa saja yang bisa di decompress dengan menggunakan header Accept-Encoding
  3. Server kemudian menentukan mana di antara konten yang sudah dikompresi yang akan dikirim berdasarkan algoritma kompresi yang ada pada permintaan
  4. Server kemudian akan mengirim header Content-Encoding ke browser, ini menandakaan bahwa metodenya sudah digunakan
  5. Browser kemudian akan me-decompress data sebelum disajikan di halaman website

Brotli vs Zopfli vs gzip

LinkedIn adalah salah satu website yang sudah mengimplementasikan Brotli. LinkedIn sendiri sudah melakukan benchmarked performance antara Brotli, Zopfli, dan gzip pada sebuah file JavaScript di halaman utama LinkedIn. Mereka menemukan bahwa brotli -11 membantu mengecilkan ukuran file 30% lebih dari gzip -6. Kecepatan decompressionnya sendiri lebih cepat dari gzip dan Zopfli.


Brotli meningkatkan kecepatan situs

Untuk mengetes Brotli lebih jauh, LinkedIn juga melakukan A/B Testing. LinkedIn mengatur agar 50% anggota LinkedIn mendapatkan penggunaan brotli bila memungkinkan. Sementara  50% lainnya tidak mendapat penggunaan brotli. LinkedIn kemudian membandingkan waktu loading halaman feed awal untuk 90th percentile. LinkedIn melihat peningkatan 2-3,6% dalam kecepatan situs di Amerika Serikat, dan peningkatan 6-6,5% di India. Brotli menawarkan hasil yang lebih baik untuk klien dengan bandwidth rendah. LinkedIn sendiri melihat peningkatan yang lebih besar di India dibandingkan Amerika Serikat. Selain itu, pengguna di mobile juga mengalami peningkatan kecepatan dibanding mereka yang menggunakan desktop.
 Jumlah ini masih mungkin saja bertumbuh karena tingkat penetrasi belum 100%. Tidak semua orang yang dialihkan ke eksperimen Brotli menggunakan browser yang mendukungnya.
Brotli hanya dapat membantu mempercepat proses download konten. Untuk lebih memahami bagaimana proses download konten berkontribusi terhadap lamanya waktu untuk membuka sebuah halaman website secara keseluruhan, LinkedIn menggunakan alat dev Chrome untuk memecah timeline ke dalam kategori pemrosesan CPU.

Untuk aplikasi yang berat JavaScript, seperti website utama LinkedIn yang dibuat dengan Ember.js, Brotli bukanlah satu-satunya hal yang bisa membantu menyelesaikan semua masalah kecepatan website. Jaringan yang lambat, seperti 3G, adalah salah satu tempat dimana Anda bisa benar-benar merasakan keuntungan menggunakan Brotli. Proses download konten sendiri berkontribusi hingga ~ 80% dalam waktu loading sebuah (bagian “kosong” di diagram lingkaran tempat CPU menunggu pengunduhan JavaScript). Untuk jaringan cepat seperti kabel, kemacetan utama biasanya adalah CPU yang mengevaluasi dan menjalankan JavaScript (bagian “scripting” pada diagram lingkaran) untuk merender halaman, bukan bandwidth jaringan. Ini membantu memperjelas mengapa Brotli menunjukkan peningkatan yang lebih banyak di India daripada Amerika Serikat.
Dari hasil percobaan LinkedIn, dengan menggunakan Brotli untuk konten statis, mereka melihat adanya peningkatan kecepatan website yang cukup mengesankan, terutama untuk user atau pengguna yang berasal dari tempat-tempat yang memiliki bandwidth rendah. LinkedIn juga yakin bahwa Brotli memiliki banyak potensi dan mendorong setiap pemilik website untuk mulai menggunakan Brotli. Penggunaan brotli dianggap sudah bisa membantu meningkatkan user experience agar pengunjung website Anda mau untuk datang dan kembali ke website Anda. Dengan peluncuran browser baru dan peningkatan pengguna ke browser terbaru, Anda akan melihat bahwa brotli dapat membantu meningkatkan traffic website Anda.
Simpulan
Karena brotli adalah open source, brotli tersedia gratis sebagai server add-on untuk provider web hosting dan jaringan pengiriman konten (CDN), serta individu dan bisnis yang mengelola server mereka sendiri. Menggunakan algoritme kompresi baru ini tidak hanya menghemat biaya bandwidth pelanggan penyedia hosting dan CDN tetapi juga mempercepat waktu loading sebuah website. Dengan munculnya algoritma kompresi seperti brotli, ini merupakan sebuah keuntungan besar bagi pemilik website. Menggunakan brotli dapat membantu menguraikan dan mengoptimalkan pengiriman konten melalui Internet. Namun, Anda harus memastikan bahwa browser yang Anda gunakan juga mendukung teknologi ini.
Dengan brotli, Anda dijamin akan memiliki website yang lebih cepat. Dengan website yang lebih cepat, Anda dapat meningkatkan engagement, user experience, traffic website, conversion rate, dan tentunya sales revenue. Anda pasti ingin bukan website Anda mendapat ini semua? Jika Anda menggunakan paket hosting murah dari Dewaweb, Anda tidak perlu khawatir karena teknologi Brotli sudah akan secara otomatis berjalan di server Anda.
Jika Anda ingin membaca lebih banyak artikel tentang LiteSpeed Cache, Anda bisa membaca artikel kami tentang apa itu LiteSpeed Cache Plugin. Bagi Anda pengguna WordPress, kami juga sudah menyiapkan artikel tentang cara instalasi LiteSpeed Cache Plugin untuk WordPress dan konfigurasi LiteSpeed Cache Plugin untuk mengoptimasi website Anda.  Selain Brotli, LiteSpeed juga mendukung beberapa teknologi lain seperti HTTP/2 dan Redis database object caching.
Semoga artikelnya membantu!

No comments:

Post a Comment